Minggu, 05 Juli 2009

Prasangka

Saya merasa berdosa ketika sempat berprasangka buruk terhadap orang yang ternyata pada akhirnya saya ketahui orang tersebut sangat tulus membantu. Tapi mungkin dikarenakan banyaknya peristiwa kejahatan di sekitar kita yang membuat paranoid dan curiga terhadap orang lain. MIsalnya kasus Ryan dimana korbannya tentu tidak menyangka sesama sekali bahwa Ryan adalah pembunuh berdarah dingin.

Terjadinya adalah ketika satu hari saya berangkat ke Bandung dengan travel biro. Tiba di lokasi sudah hampir jam 11 malam. saya tidak tahu lokasi dari alamat hotel tempat pertemuan yang diberikan oleh panitia. Maka berbagai penjelasan yang saling bertolakbelakang dari supir danpenumpang yang ada. Seorang ibu muda akhirnya mengatakan bahwa ia tahu loksi hotel tersebut dan ia bersedia akan mengantarkan saya ke hoteltersebut. TIba di tempat dimana seluruh penumpang turun dan ibu muda tersebut menelepon suaminya dan menjelaskan bahwa ada seorang penumpang (maksudnya adalah saya sendiri) yang dia minta agar suaminya mau mengantarkan. "pak, ibunya teh nggak tau jalan, kita anterin yah... sok nya"katanya. kemudianibu muda itu (akhirnya aku tau namanya Wulan) mengajak aku menyeberang jalan karena suaminya konon datang dari arah yang berbeda.
Maka naiklah aku di dalammobil tersebut. karena aku tidak tahu medan dan jalan sama sekali, ketika aku rasakan jalan yang kami tempuh cukup lama... aku jadinya merasa wasw-was... untuk memerangi ketakutanku aku bertanya:"masih jauh yah... ini jalannya ke dalam kota atau ke luar kota? kataku untuk menetralisir kekhawatiran... ïyah bu... kita ambil jalan tol... kalau ke dalam kota rada jauh juga... ini lebih dekat ..."kata suami Wulan meyakinkanku

aku mengutuk-ngutuk diriku... betapa bodohnya aku mau ikut orang yang tidak aku kenal sama sekali ... bagaimana kalau dia sebenarnya berkonspirasi ... dan ternyata adalah seperti Ryan... sementara mobil melaju dengan kencangnya....

40 menit dalam perjalanan serasa lama sekali dan pada akhirnya kami tiba di hotel tujuan. Wulan bicara:"aku tadi kasihan lihat ibu seperti kebingungan... dan ibu mirip sekali dengan ibuku almarhum " katanya dengan lugu... Suaminya juga senyum-senyum

Aku ucapkan terima kasih.... dan di satu sisi aku seperti terlepas dari satu bahaya atau situasi yang aku tidak tahu akhirnya bagaimana dan di sisi lain... betapa baiknya orang itu... yang untuk zaman sekarang mungkin sulit juga ditemui.